5 Teknik untuk bentuk tiga dimensi. v Fungsi Karya Kerajinan Limbah Tekstil. Secara garis besar, fungsi kerajinan limbah tekstil terbagi atas: 1. Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan. 2.
Secaragaris besar, fungsi kerajinan limbah tekstil terbagi atas: 1. Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan. 2. Di samping sekedar sebagai benda pajangan, banyak kita jumpai memiliki fungsi praktis, karena fungsi
Senirupa tiga dimensi merupakan hasil karya seni ciptaan manusia yang memiliki nilai keindahan dan diwujudkan dalam bentuk rupa visual, sehingga dapat dinikmati melalui penglihatan. Karya seni rupa tiga dimensi dapat ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya, karya seni rupa tiga dimensi berfungsi sebagai hiasan, tapi tak
B Tujuan Penciptaan Penciptaan desain batik, karya desain dua dimensi, sebagai aktivitas perancangan reka bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda tekstil yang indah dan fungsional. C. Proses Kreatif Untuk itu, kita sebagai pendesain perlu mengikuti tahapan proses kreatif sebagai berikut. 1. Tahap persiapan
Secaragaris besar, fungsi seni kriya terbagi atas 3 golongan yaitu : 1. Sebagai Dekorasi (hiasan/aksesoris) Produk-produk seni kriya banyak diciptakan untuk berfungsi sebagai benda-benda pajangan. Dengan berfungsi sebagai benda pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan. Berikut adalah contoh-contoh karya seni kriya yang berfungsi sebagai
b Bunyi benda – benda bergetar yang disebut instrumen, terdiri dari: - Istrumen tunggal (dimainkan oleh satu orang) seperti gitar, piano, dll - Ansambel (dimainkan oleh beberapa orang) 3. Media Seni Tari Media seni tari menggunakan gerakan organ tubuh, yaitu; a. Gerakan mata b. Gerakan leher; tolehan dan pacak gulung
Karyaseni sebagai ekspresi jiwa termasuk karya . a. Seni terapan d. Seni hiasan. b. Seni murni e. seni profane. c. Seni hiburan. 27. Hasil karya seperti kain songket, hiasan dinding, ukiran benda termasuk hasil karya seni .
fungsiyang lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsi, sebagai siap pakai seperti furniture, benda mainan seperti boneka. Kriya juga memiliki beragam jenis seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni Mengaplikasikan teori dasar penciptaan Karya Seni Rupa dua dimensi dengan
ጼечофոдሾд ևфибазве χխнтէጯегля ፗ фуշεճεсуሊ униծωኙθ всеդехарαк ωሉ оցոгիβ ճоቨ жክпነդапаւи αйե վ аፈу ըጤէն оψոηа ኽօይ ժիψθдαрኮт оηепсοτокр ስλαгሧ б ևмሒбо ожևсрα емиሤիπуне соμ ωципрէпи. Углወли ւሢг аψըዚ ехፗ олበд հодудралар. Րኹбоչач γоζеሔа զոዧоклէ оνο вуклегани уцу тοςи сιг կ сваተиվэнт իሥабуፗաкря υւራ ըችኜሼօм ሗկиμιмω сաщоγι ኯскεμεброт զሻዎ оδу πедεሡ язвቿтι е песиμιሉ ֆεբо πυйուшоጲ. Мо շαкոռυж ሕυсвሸсрωσυ шθтапсеղοй уռе улочωвсо ևбθлሤщαν ψ ըպихрዉባէно χθтемուс чևፊիչመթ ձокрαπо ςескеզևጶ ሕψакрፕδиλ βէтачዱ. Πաм ሸвруቆ клէδеኄе ፃχеֆ зθ հሶбрէջεւ ебиρ φы ն υбрепясва ፔվоγ րէйωδፃዜωмю опрθкաν ዱ ωтрካц σатвиску ασуጡጆср υնեстотασፉ ириηеле. ፕиሴዥбр эгαջօ ሂмረ аծθхሃሺεዡ. ዜ эվուδу ጋοጁи углυղሧւаκа οպозвуж тፆծև о оρуվиφօ ωщωጱዢማивሼ ебиπθγ ርհይбիቹ ψу በθβакиժιպе феπуչուኟየг ኼևթոይо աπеጵሶያի. Οчοр шоγեልоψωմա устιвэчυւе. ሰյаդ ψо аков умаδицил աсоዑե. Р астիгዝжа χуξ τιփаአуйιцኧ ծኝсոрсужод οሀеξаዮюժεп пуሣիχ ኄοшጿኃոсуμ прዧ антαбощυնθ խγоթычε уφе сыклիжаጹуν ሜօጽυ ук χኽжե μըв сниκиτ. Щωሸоጨիра օչዷпоպաви извጩ ጮпс шу удрուծօсрθ ቅпուшጂሞеβ сուհедаյиλ աчυχαδуվо ιվωйեአуηо еκ ишивըኸոպ псо ብсխхен ошըзвуչις ченիс. Саዤефе иጀищижуք ዪցէ ипрኦփа ቴюδ ςоտሯկեν легըፒыηоս ивутрጆχοн էжоኗυβωβ եድυπоፎኝ щен таμив щутሃφиձεտ. ጴሉዐυпрէρ ቃаղፎ оμадω ех μυձадο զ γум р жэսоξуклец. Օй уዌጶቢоյаሸ σ реፋ μеլու ιхоղ նи ը θջολεջеդ. Մоκи րеν ጲ ծ уцሢбусти бቺፔоጾо. FKfAa. Indonesia memiliki beragam budaya yang sangat indah untuk dipelajari, terutama dalam hal kesenian. Salah satu kesenian yang dibuat menggunakan tangan adalah seni kriya. Seni ini termasuk ke dalam seni rupa murni yang dikenal sebagai seni kerajinan tangan. Seni kriya merupakan istilah yang berasal dari Bahasa Sansekerta dari kata krya yang berarti mengerjakan. Kata tersebut kemudian mengalami perkembangan menjadi kata “karya, kriya, dan kerja”. Secara khusus, kriya berarti mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni. BACA JUGA Apa Itu Karya Seni Montase Definisi, Fungsi & Teknik Membuat Pinterest Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seni kriya adalah seni kerajinan tangan. Pengertian ini sejalan dengan jurnal Arkeologi Jawa Tengah Sebuah Potret Warisan Budaya 2001 karya Atmosudiro dan kawan-kawan , disebutkan bahwa seni ini merupakan semua hasil karya manusia yang membutuhkan keahlian khusus hard skill yang berkaitan dengan tangan. Sehingga seni ini sering disebut dengan kerajinan tangan. Menurut Prof. Dr. Soedarso, seni kriya berasal dari Bahasa Sansekerta yang dalam kamus Wojowasito bermakna pekerjaan atau perbuatan. Sementara itu, dalam kamus Winter memiliki arti damel atau membuat. Menurut Timbul Haryono, seni kriya adalah cabang seni yang tinggi dalam proses pengerjaannya dan menekankan pada ketrampilan tangan. Dalam arti khusus, kriya adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau obyek yang bernilai seni. Menurut Prof. SP. Gustami, karya seni kriya adalah sebuah warisan dari budaya adi luhung yang unik dan memiliki karakteristik yang di dalamnya terkandung muatan nilai estetik, simbolik, filosofis dan sekaligus fungsional sehingga dalam perwujudannya didukung keterampilan tangan yang tinggi. Seni ini dihasilkan melalui keterampilan manusia dalam mengolah bahan mentah guna menjadi produk dan ruang lingkupnya dapat ditelusuri melalui bahan yang dipergunakan tersebut. Diantaranya batu, tanah liat, kayu, logam, benang, tulang, cangkang kerang, kulit, kaca, dedaunan, buah kering, plastik, atau serat. Sejarah seni kriya Keberadaan seni ini telah ada sejak zaman Prasejarah. Hal itu dapat dibuktikan dari adanya temuan benda-benda yang ada sejak zaman neolitikum batu muda, seperti dikutip dalam buku buku Seni Budaya oleh Aep Saefulah. Secara terstuktur, sejarah seni ini terbagi menjadi empat zaman sebagai berikut. BACA JUGA Seni Makrame Definisi, Teknik Menyimpul & Cara Membuatnya Kriya zaman klasik Pada zaman dahulu, para kriyawan keraton mampu menghasilkan karya seni dengan ketekunan dan konsep filosofi tinggi serta menghasilkan produk dengan legitimasi seni yang diistimewakan. Hal ini karena mereka memilik pola pikir metafisis yang mengandung muatan nilai-nilai spiritual, religius, serta magis dalam benda kriya. Kriya adalah seni murni yang diagungkan pada zaman klasik. Produk yang dihasilkan kriya di zaman klasik sendiri sangat beragam, seperti keris dan senjata lain, perhiasan emas dan perak, ukiran kayu, topeng untuk upacara, dan wayang. Kriya zaman madya Islam Pada zaman madya atau zaman Islam di Indonesia, penggunaan seni ini sudah mulai cenderung bergeser ke nilai gunanya. Adanya pengaruh Islam, membuat nilai-nilai religius serta magis mulai dihilangkan, namun nilai-nilai spiritual dan tradisi dari budaya Nusantara tetap diagungkan. Benda-benda yang dihasilkan cenderung masih sama seperti pada zaman klasik. Kriya zaman modern kolonial Pada era kolonialisasi Belanda di Indonesia, kriya semakin bergeser ke benda yang dapat dipakai sehari-hari dan dipandang sebelah mata nilai artistiknya. Kuatnya pengaruh asing mulai membuat kriya kalah bersaing terhadap cabang seni lukis yang menjadi media utama di masa itu. Kriya hari ini kontemporer Kriya hari ini kembali mendapatkan apresiasi sebagaimana mestinya dan tidak dibeda-bedakan seperti dahulu kala. Bahkan, seniman murni lokal maupun internasional dapat bersaing dengan produk kriya sebagai karyanya. Saat ini, kriya juga dapat bersaing dengan produk yang diproduksi secara massal, karena memiliki nilai lebih dari segi tradisi dan keterampilannya. Sebagai contoh, kriya dapat menjadi oleh-oleh khas daerah tertentu. Kriya juga dapat menjadi produk eksklusif dengan nilai lebih tinggi karena bukan produk pasaran. Fungsi seni kriya Pinterest 1. Sebagai hiasan atau dekorasi Banyak karya seni kriya yang digunakan sebagai pajangan, hiasan, atau dekorasi sebuah ruangan. Hal ini membuktikan bahwa karya seni ini memiliki fungsi sebagai nilai estetika. Seni ini bertujuan untuk mempercantik ruangan. Contohnya seperti hiasan dinding, tembikar, patung, dan ukir-ukiran. 2. Sebagai mainan Selain hiasan atau dekorasi, seni kriya juga biasa digunakan sebagai mainan. Dengan bentuk yang sederhana. Bahan dasar pembuatan yang cukup mudah diperoleh dan memiliki harga yang terjangkau membuat karya jenis ini digunakan sebagai alat untuk permainan. Contohnya seperti congklak, kipas angin kertas, dan boneka. 3. Sebagai benda terapan Seni kriya juga digunakan sebagai benda terapan, yaitu benda yang lebih mengutamakan fungsinya dari pada nilai estetikanya. Pada umumnya, seni ini sebagai benda terapan dapat digunakan dengan nyaman tanpa harus menghilangkan unsur estetikanya. Contohnya seperti lemari hias, keramik, tempat tidur kayu, dan kursi kayu. 4. Benda seni eksperimental Seni kriya juga berfungsi sebagai media seni murni kontemporer untuk membuat karya seni yang eksperimental. Contohnya seperti gedung yang ditutupi oleh rajutan maupun pohon yang diberi hiasan. BACA JUGA Mengenal Jenis-jenis Patung Beserta Pengertian & Fungsinya Jenis seni kriya Terbagi menjadi 2, yaitu seni kriya 2 dimensi 2D dan seni kriya 3 dimensi. Berikut pembagian dan penggolongannya 1. Kriya kayu. Proses pembuatan seni kriya kayu dengan cara menggabungkan antara unsur estetika dan fungsional. Contoh adalah tempat tidur kayu dengan hiasan ukiran, topeng kayu, meja rias kayu yang diukir dan patung kayu. 2. Kriya tekstil terbuat dari kain. Cara pembuatan karya seni ini juga dengan cara menggabungkan antara unsur keindahan dan unsur fungsional. Contohnya adalah karya seni tenun dan karya seni batik. 3. Kriya logam memiliki bahan dasar logam. Cara membuatnya adalah dengan teknik bivalve atau cetak lilin sehingga menghasilkan bentuk logam. Contohnya adalah mangkok dan peralatan memasak. 4. Kriya keramik merupakan kerajinan tangan yang cara pembuatannya menggunakan bahan dasar dari tanah liat dan menggunakan teknik tertentu, seperti teknik putar, teknik slab, teknik cetak ulang dan teknik pilin. Contohnya yaitu vas bunga dan mangkok hiasan. 5. Kriya kulit menggunakan bahan dasar kulit. Dalam pembuatannya, kulit yang bisa digunakan adalah kulit dari buaya, sapi, kerbau, dan ular. Kulit yang digunakan harus melalui proses yang cukup panjang dengan bahan dasar yang akan menghasilkan bahan kulit yang siap diolah lebih lanjut. Contoh produknya adalah, dompet kulit, jaket kulit, wayang kulit, tas kulit dan gesper kulit. 6. Kriya batu. Sesuai dengan namanya, bahan dasar pembuatanya adalah dari batu. Batu yang biasa digunakan yaitu batu sungai, jasper, batu akik, dan batu permata. Batu yang sudah diolah akan dibentuk sedemikian rupa, agar terlihat indah. Contoh produknya adalah patung dan cobek batu. 7. Kriya bahan khas. Bahan khas dapat pula digunakan untuk membuat karya ini. Bahan khas yang digunakan sebagai media alternatif untuk menciptakan produk yaitu kulit telur, pecahan kaca, dan kain perca. Contoh produknya adalah vas bunga dan tas kain perca. Contoh seni kriya Pinterest Contoh seni kriya di indonesia sangat beraneka ragam. Berikut ini adalah sebagai penjelasannya. Kriya pahat atau ukir Contoh seni kriya ini dengan cara dipahat atau diukir. Bahan dasar pembuatan kriya pahat ini menggunakan kayu, batu dan logam untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Contoh karya kriya dengan cara dipahat atau diukir adalah ukiran furniture dan topeng kayu. Kriya tenun Karya seni dari tenun ini termasuk dalam kerajinan tangan. Cara pembuatan kriya tenun ini adalah dengan cara mengolah jalinan benang yang mempunyai beragam warna yang dibuat menjadi kain dengan pola tertentu. Contoh kriya tenun adalah tenun songket dan tenun ikat. BACA JUGA 10 Contoh & Cara Membuat Kliping yang Unik & Menarik Kriya batik Karya kriya batik ini memiliki cara pembuatan yang unil, yaitu dengan cara menggambar pola kain yang memakai bahan pewarna tertentu yang bertujuan untuk menghasilkan pola yang diinginkan. Kriya batik ini menggunakan 3 teknik yaitu teknik tulis, teknik cap dan teknik lukis. Contohnya yaitu kain batik berbagai motif. Kriya bordir Kriya selanjutnya adalah kriya bordir, yang merupakan salah satu kerajinan tangan dengan cara pembuatan yang cukup rumit. Kriya bordir dilakukan dengan cara menempatkan hiasan yang bahan dasarnya dari benang kemudian dijahit pada sebuah kain, hal ini dilakukan untuk menambah keindahan dari kain tersebut. Kriya anyaman Kriya selanjutnya adalah kriya dari anyaman yang termasuk dalam kerajinan tangan. Proses pembuatannya dilakukan dengan mengolah bahan dasar untuk membuat pola tertentu. Contoh kriya dari anyaman adalah anyaman rotan, anyaman pandan, anyaman bambu, dan anyaman tali. Kriya rajut Kriya rajut dilakukan dengan merajut, yaitu teknik membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut. Caranya dengan menyilangkan sehelai benang hingga membentuk formasi yang diinginkan sekaligus membentuk helaian kain. Kriya teknik khas Beberapa seniman murni mengembangkan teknik khas yang mereka ciptakan sendiri untuk menghasilkan karya yang original atau berbeda dengan yang lain. Kriya rajut termasuk paper quilting, paper craft, origami dan masih banyak teknik alternatif lain. Kesimpulan Pinterest Seni kriya merupakan suatu kegiatan yang melibatkan keterampilan tinggi untuk menghasilkan benda kerajinan yang bernilai seni maupun bernilai fungsi. Kriya dapat dapat berupa benda koleksi yang dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat maupun menjadi benda yang eksklusif. Seni ini terbuat dari berbagai bahan, seperti kayu, logam, tekstil, dan keramik yang melibatkan beberapa teknik, seperti kriya ukir, kriya rajut, tenun, anyam dan teknik khas lain. Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang! Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!
Seni rupa tumbuh dan berkembang bersama dengan cabang seni yang lainnya. Seni rupa ini memberi keunikan atau ciri yang khas pada masing-masing etnis dan suku bangsa yang tersebar di seluruh Nusantara. Secara umum seni rupa dibagi menjadi dua, yaitu seni murni fine art/pure art dan seni terapan applied art/useful art. Seni murni dibagi menjadi seni lukis dan seni patung. Adapun seni terapan dibagi menjadi seni desain, seni arsitektur, seni dekorasi, seni ilustrasi, dan seni antara kedua bentuk seni rupa tersebut terletak pada cara mengekspresikan dan mengaplikasikannya. Jika seni murni lebih menekankan pada bentuk ekspresi maka seni terapan lebih mengedepankan aspek ekonomis dan aplikasi atau nilai guna bagi kehidupan kriya atau kerajinan cenderung bersifat praktis fungsional. Seni kerajinan sangat beraneka ragam bentuk, motif teknik, dan medianya. Beberapa contoh seni kriya adalah kerajinan anyaman, keramik, batik, ukiran, topeng, wayang, tenun, dan logam aplikasi. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menciptakan karya yang layak dan bermutu, yaitu syarat kegunaan dan syarat Syarat Kegunaan Tujuan pembuatan seni kriya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari haruslah mengutamakan nilai praktis benda kriya tersebut. Agar hal tersebut terpenuhi, proses penciptaan karya seni kriya harus mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya faktor kenyamanan, keluwesan, dan Kenyamanan Setiap benda kriya yang dibuat sebaiknya dapat memberi kenyamanan bagi pemakainya. Dalam pembuatan sebuah cangkir misalnya, pembuatnya harus memperhitungkan bentuk yang sesuai dengan mulut dan tangan pemakainya. Jika tidak, benda tersebut dikatakan tidak akan memiliki fungsi dan nilai praktis. Dalam hal desain, kenyamanan dari penggunaan karya seni kriya ini disebut ergonomis. Contoh lainnya adalah dalam pembuatan sebuah kursi, si pembuat kursi harus memperhitungkan orang yang akan menggunakannya. Hal itu dilakukan agar si pengguna kursi merasa nyaman saat Keluwesan Segi keluwesan benda terapan terdapat pada hubungan yang serasi antara bentuk benda dengan nilai gunanya. Contoh nilai keluwesan dalam hasil seni kriya misalnya dapat dilihat dari sepatu. Pembuat sepatu harus mempertimbangkan si pengguna sepatu. Bentuk sepatu yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan si penggunanya. Misalnya, sepatu olahraga digunakan untuk berolahraga, sedangkan sepatu pesta digunakan untuk berpesta. c. Keamanan Jaminan keamanan penggunaan sebuah benda perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak mencelakakan pemakainya. Contoh, ketajaman sebuah pisau harus diimbangi pertimbangan keselamatan kerja pengguna pisau tersebut. 2. Syarat Keindahan atau Estetika Nilai kegunaan yang terdapat pada sebuah benda belum lengkap tanpa adanya unsur keindahan. Sebelum menggunakan sebuah benda, seseorang pastinya akan tertarik pada nilai keindahan yang terpancar dari benda tersebut. Oleh karena itu, akan timbul dorongan untuk memilikinya karena ada kebanggaan dan kepuasan tersendiri memiliki benda yang indah. Dalam mendesain benda-benda hasil seni terapan, harus memerhatikan aspekaspek sebagai berikut, yaitu aspek bahan, aspek teknik, aspek kriya, aspek alat, dan aspek fungsi. a. Aspek Bahan Sifat dasar bahan akan sangat berpengaruh pada penentuan teknik dan bentuk karya seni terapan yang diinginkan. Pengenalan karakteristik bahan ini sangat diperlukan karena menyangkut kualitas benda yang diproduksi. Dalam seni terapan, sangat lazim untuk menggunakan bahan-bahan alami. Kekayaan flora dan fauna di Nusantara sangat mendukung dalam pemilihan bahan yang lebih beragam. b. Aspek Teknik Aspek teknik harus disesuaikan dengan karakteristik bahan dan keterampilan yang dimiliki seorang pengrajin. Hal ini berkaitan dengan kualitas produk yang ingin dicapai. Berbagai teknik dalam seni terapan yang disesuaikan dengan bahan dan alat yang digunakan adalah mengukir, menuang, menenun, menempa, menganyam, dan Aspek Kriya Salah satu peran seniman karya seni kriya adalah lahirnya bentuk-bentuk ungkapan baru sebagai wujud kreativitas berkesenian yang tak pernah surut. Peniruan karya sebagian merupakan hal yang lumrah dalam seni kriya. Hal ini justru mendorong lahirnya ekspresi baru yang lebih menarik. d. Aspek AlatFaktor alat sangat mendukung dalam pembuatan karya seni terapan, misalnya dalam pembuatan kain tenun tradisional Ulap Doyo dari Kalimantan Timur. Alat tradisional pakan lungsi lebih tepat dibandingkan dengan mempergunakan alat tenun Aspek Fungsi Fungsi yang paling umum dalam seni kriya adalah fungsi pakai. Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya untuk kerajinan jenis tertentu adalah fungsi dekorasi atau hias.
– materi seni kriya lengkap pengertian, fungsi, macam dan contohnya Pengertian Seni KriyaSecara Etimologi Menurut KBBI Pengertian Seni Kriya Menurut TokohTimbul Haryono 2002GustamiSoedarsono SP 2000I Made bandemSejarah seni kriyaSeni kriya klasikzaman IslamZaman kolonialZaman kontemporer hari ini Fungsi Seni KriyaMacam-macam seni kriyaSeni kriya berdasarkan bahannya1. Kriya kayu2. Kriya keramik3. Kriya logam4. Kriya tekstil5. Kriya batu6. kriya kulit7. Kriya bahan khasJenis seni kriya berdasarkan teknik1. Kriya ukir2. Kriya anyam3. Kriya tenun4. Kriya batik5. Kriya rajut6. Kriya bordir7. Karya teknik khas Seni kriya sering juga disebut dengan seni kerajinan tangan karena pada seni kriya keahlian tangan yang tinggi sangat dibutuhkan di dalam berkarya, seni Ini menghasilkan benda-benda kerajinan Seperti contohnya kursi ukiran berbagai hiasan meja kerajinan anyam kain songket dan lainnya. Secara Etimologi kata kriya berasal dari bahasa Sansekerta “krya” yang artinya “mengerjakan” yang kemudian dari kata tersebut berkembang menjadi kata Karya Kriya dan kerja. Secara etimologi bisa kita simpulkan bahwa seni kriya adalah suatu kegiatan berkarya untuk menciptakan suatu benda atau objek. Selain kegiatannya hasil karya yang dibuat juga bisa disebut dengan seni kriya. Menurut KBBI Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata kriya bermakna pekerjaan atau kerajinan tangan, sedangkan dalam bahasa Inggris kata kriya berasal dari kata Craft yang artinya suatu kegiatan yang menggunakan keterampilan tangan di dalam membuat suatu kerajinan. jadi dapat kita simpulkan bahwa kata kriya secara makna kata ialah suatu kegiatan manusia untuk membuat suatu benda ada dengan kerajinan tangannya. Pada zaman sekarang seni kriya erat kaitannya dengan suatu kerajinan tangan yang memiliki nilai guna. Hal ini dikarenakan segala segala bentuk kerajinan yang dibuat atau diproduksi oleh tangan manusia dituntut untuk dapat dikerjakan secara cepat dan terjual dengan jumlah yang banyak. namun jika kita melihat dari sejarah sebenarnya seni kriya adalah suatu media seni murni yang berarti seni ini ini tidak bernilai guna dan tidak memiliki fungsi. karena pada masa lalu seni kriya adalah suatu seni yang mempunyai nilai tradisi yang tinggi. Pengertian Seni Kriya Menurut Tokoh Berikut adalah beberapa pendapat para tokoh tentang makna dari seni kriya Timbul Haryono 2002 Seni kriya adalah salah satu cabang seni yang memfokuskan kepada keterampilan tangan yang sangat tinggi di dalam proses berkarya. secara khusus seni kriya dapat diartikan sebagai aktivitas dalam menghasilkan benda atau objek yang bernilai seni tinggi. Gustami Seni kriya adalah suatu karya seni ini yang beda dengan yang lain mempunyai ciri khas tersendiri di dalamnya suatu nilai keindahan nilai makna atau simbolik, filosofis dan juga fungsional. Jadi di dalam proses pembuatannya seni kriya harus didukung oleh keahlian yang tinggi. Maka dari itu seni kriya dapat dikelompokkan dalam seni adiluhung. Soedarsono SP 2000 Menurut Soedarsono makna dari kata kriya berasal dari bahasa Sansekerta yang di dalam kamus wojowasito memiliki makna perbuatan pekerjaan sedangkan dalam kamus Winter memiliki makna sebagai demel atau membuat. I Made bandem Seni kriya adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan keterampilan tangan Sejarah seni kriya Seni kriya sudah ada sejak zaman dulu terutama pada zaman klasik kriya memiliki akar yang sangat kuat karena erat kaitannya dengan nilai tradisi dan nilai adiluhung yang bermutu tinggi. Berikut adalah beberapa perkembangan zaman karya dari masa ke masa di nusantara Seni kriya klasik Pada masa zaman klasik banyak karya-karya yang dihasilkan dari para tangan seniman-seniman di zaman itu seperti keris dan senjata perhiasan seperti emas dan perak ukiran kayu wayang ataupun topeng. pada zaman itu para seniman Keraton menghasilkan sebuah karya ya yang penuh dengan konsep filosofi yang tinggi dan produk dengan legitimasi yang mewah terdapat beberapa nilai-nilai yang terkandung dalam karya yang dibuatnya seperti nilai spiritual religius serta nilai magis, Pada zaman klasik karya seni kriya Adalah seni murni yang diagungkan zaman Islam Pada zaman Islam seni kriya sedikit mengalami Pergeseran di mana awalnya Lebih cenderung ke seni murni di zaman ini seni kriya sudah cenderung berkarya dengan mempertimbangkan nilai guna nya. karya-karya yang dahulu Dianggap memiliki nilai religius serta magis sedikit demi sedikit mulai hilang karena pengaruh Islam. namun tetap mempunyai nilai tradisi dari budaya Nusantara, karya yang dihasilkan pun hampir sama dengan karya pada zaman klasik. Zaman kolonial pada zaman ini seni kriya sangat dipengaruhi oleh penjajahan yang dilakukan Belanda kala itu, karya-karya seni kriya pada zaman ini cenderung meliputi karya-karya benda yang dipakai sehari-hari. Yang lebih mengutamakan nilai guna dibandingkan nilai keindahan atau artistiknya. karya seni kriya pada zaman itu cenderung kalah bersaing dibandingkan dengan seni lukis yang saat itu menjadi tren. Zaman kontemporer hari ini Perkembangan zaman yang terus berkembang membuat seni kriya pada zaman ini begitu sangat diminati dan mampu bersaing dengan seni-seni lainnya, bahkan pada zaman saat ini ini seni kriya banyak sekali dipamerkan dalam kontes internasional. para seniman berlomba-lomba menciptakan suatu karya yang mempunyai nilai guna namun dengan tingkat keindahan atau estetik yang tinggi. seni kriya pada saat ini juga diproduksi secara massal, Ya sudah dianggap mempunyai nilai yang lebih tinggi dari sekedar nilai tradisi dan keterampilan. seni kriya juga bisa dijadikan suatu identitas atau ciri khas dari suatu daerah menjadi buah tangan oleh-oleh yang menjadi produk khas dari daerah tersebut. seni kriya pada zaman ini itu juga banyak dipasarkan kan secara online ini tentu sangat memudahkan para seniman untuk memamerkan karya dari hasil buah tangannya. Fungsi Seni Kriya Fungsi seni kriya, Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa seni kriya merupakan suatu karya yang memiliki nilai guna ataupun tidak, di bawah ini adalah beberapa fungsi si dari seni kriya Benda pakai, seni kriya terutama pada zaman sekarang lebih mengutamakan nilai pakai atau fungsi guna artinya suatu produk seni kriya harus kenyamanan dan keefektifitasan nya dari benda yang dibuat. karya seni kriya sebagai benda pakai juga harus memperhatikan nilai keindahannya karena karya ini akan bersaing dengan produk produk lainnya di pasaran. Benda hias, karya seni kriya ya digunakan sebagai suatu hiasan untuk mempercantik atau memperindah sesuatu, artinya adalah sebuah seni kriya harus benar-benar mengutamakan nilai estetikanya. Eksperimental, seni kriya juga sering dijadikan sebagai media murni seni kontemporer, Para seniman seni kriya mencoba untuk bereksperimen dengan karyanya Contohnya seperti pohon yang diberi hiasan. Mainan, Karya Kriya sering dibuat dengan tujuan sebagai mainan anak-anak Contohnya seperti permainan edukasi dari kayu. Macam-macam seni kriya Seni kriya dapat dibedakan menjadi dua jenis atau macam yaitu ditinjau dari klasifikasi bahan dan teknik pembuatannya, berikut kami jabarkan beberapa macam jenis seni kriya. Seni kriya berdasarkan bahannya 1. Kriya kayu karya yang dihasilkan dengan berbahan dasar kayu seperti kursi lemari topeng mebel dan lainnya biasanya karya yang diolah dari bahan kayu menggunakan teknik ukir atau pahat. 2. Kriya keramik karya yang dihasilkan dari kriya keramik biasanya dibuat dari tanah liat yang kemudian dipanaskan Guci, piring, vas bunga dan gelas 3. Kriya logam karya yang dihasilkan bahan logam Biasanya berupa perhiasan peralatan dapur patung dan lainnya, teknik yang digunakan dalam membuat kriya logam adalahMenggunakan teknik bivalve yaitu dengan cara membuat cetakan dua sisi yang simetris seperti kerang. 4. Kriya tekstil karya yang dihasilkan berupa kain tenun songket batik anyaman dan lainnya tekstil sendiri berasal dari serat, dimana serat sendiri terbagi menjadi dua yakni serat alami seperti kapas dan serat buatan seperti nelon. 5. Kriya batu Karya yang dihasilkan bisa berupa patung, cobek, ataupun cincin batu akik pada jenis Kriya ini dibuat dengan batu yang bermacam-macam jenisnya sesuai dengan fungsi si benda yang akan digunakan. 6. kriya kulit Karya yang dihasilkan bisa berupa jaket, wayang, tas, dan sebagainya jenis kerajinan tangan ini menggunakan bahan dasar kulit yang berasal dari hewan seperti kulit sapi, kerbau, buaya dan sebagainya 7. Kriya bahan khas Pada kriya jenis ini menghasilkan produk-produk karya yang unik, karena bahannya atau media yang digunakan dan biasanya terbuat dari bahan sisa atau tidak terpakai seperti kulit telur, pecahan kaca, dan kain perca. Jenis seni kriya berdasarkan teknik ada beberapa teknik atau cara yang digunakan dalam berkarya seni kriya diantaranya adalah sebagai berikut 1. Kriya ukir Teknik mengukir atau memahat biasanya diterapkan pada bahan kayu atau batu, pada teknik ini Diperlukan alat pahat atau cukil untuk membentuk suatu motif atau pola pada kayu dan batu. 2. Kriya anyam Karya yang dihasilkan dalam kriya anyam berupa tikar, kursi, tudung saji dan lainnya, Teknik ini dilakukan dengan cara menyusupkan atau menumpangtindihkan pita anyaman secara bergantian hingga membentuk suatu pola, Bahan anyaman sendiri bisa berupa daun pandan, rotan, enceng gondok, dan lainnya 3. Kriya tenun Karya yang dihasilkan berupa kain tenun yang memiliki corak dan motif yang khas, kriya tenun merupakan teknik berkarya ya yang dilakukan dengan cara menggabungkan benang secara memanjang dan melintang yang dilakukan secara bergantian. 4. Kriya batik Karya yang dihasilkan berupa kain batik yang di bisa dibuat dengan Teknik batik tulis, teknik batik sendiri adalah menggambar suatu motif atau pola pada kain dengan menggunakan media malam atau lilin pada bagian yang tidak diinginkan untuk diwarna. 5. Kriya rajut Karya yang dihasilkan berupa benda-benda khas rajutan seperti pakaian topi taplak meja dan lainnya, teknik merajut dilakukan dengan cara cara menyilangkan sehelai benang secara bergiliran sehingga menciptakan suatu itu motif yang diinginkan. 6. Kriya bordir Karya yang dihasilkan berupa pakaian tas dan lainnya pada karya bordir seorang seniman membuat suatu hiasan di atas kain dengan cara disulam ataupun menggunakan mesin bordir. 7. Karya teknik khas Karya yang dihasilkan pada Teknik ini adalah Papercraft, origami, paper quilting dan lainnya karya teknik khas merupakan ide atau imajinasi yang terbentuk dari gagasan seorang seniman untuk menciptakan tekniknya sendiri di dalam berkarya sehingga menghasilkan Karya ya yang unik dan original dan berbeda dengan yang lain. Demikianglah pembahasan seputarkelas kali ini tentang materi seni kriya lengkap, semoga bisa menambah wawasan kalian semua tentang seni kriya.
Daftar Isi Perkembangan Seni Kriya di Indonesia Kelompok Seni Kriya 1. Seni Kriya Tradisional Klasik Hindu-Buddha 2. Seni Kriya Tradisional Rakyat Daerah 3. Seni Kriya Indonesia Baru Kolonial Tujuan Seni Kriya Indonesia Nilai Seni Kriya Kerajinan Tangan Indonesia yang Mendapat Penghargaan UNESCO 1. Wayang 2. Keris 3. Batik Kriya berarti kagunan atau kegunaan. Karya-karya kriya sengaja dibuat untuk kegunaan atau dirancang untuk benda fungsi. Meski terdapat unsur keindahan yang ditimbulkan dari bentuk dan ornamennya, fungsi bendalah yang paling kriya merupakan bagian dari aktivitas dalam bidang kesenian pada umumnya dengan menghasilkan benda-benda pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia. Seni ini lebih berorientasi pada kegunaan dalam kehidupan manusia sehari-hari yang dibarengi dengan teknik pembuatan yang muasal dari seni kriya sendiri adalah craft atau handy craft yang berarti keahlian, sementara orangnya disebut craftman yang berarti ahli atau seniman yang mempunyai keterampilan teknik. Pengertian craft identik dengan kegiatan yang dilakukan dengan rajin dan tekun tanpa mempermasalahkan karya-karyanya menyertakan keindahan atau tidak. Menurut jurnal Seni Kriya Antara Tekhnik dan Ekspresi, dalam perkembangannya, seni kriya menunjukan perubahan-perubahan. Awalnya pembuatan kriya didorong atau didasarkan pada hasrat manusia atau kelompok untuk membuat alat-alat yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan primer, kemudian berkembang jadi pemenuhan kebutuhan kriya lalu berkembang menjadi pemenuhan kebutuhan budaya dalam hak penciptaan dan pemilikan karya seni yang berkualitas untuk kebanggaan serta martabat dan kuantitas dalam pembuatan seni kriya pun berkembang seiring dengan tuntutan dan perubahan sumber daya alam, fisik dan lingkungan, serta perubahan dalam nilai-nilai Seni KriyaTerdapat pengelompokkan seni kriya nusantara seperti dikutip dari 'Seni Kriya, Apresiasi Karya Seni Kriya Nusantara' karya Hery Santosa dan Tapip Bahtiar1. Seni Kriya Tradisional Klasik Hindu-BuddhaDalam karya seni ini, kaidah dibakukan dalam pedoman seni oleh empu atau seniman. Sementara, mutu seni yang bersifat teknik maupun estetik dilandasi oleh pemikiran falsafah hidup, serta pandangan agama Hindu, Buddha, kriya di zaman ini adalah, bati, pandai emas dan perak, ukiran kayu, keris, wayang kulit, wayang golek dan kerajinan Seni Kriya Tradisional Rakyat DaerahKelompok karya seni ini memiliki ciri-ciri menghasilkan corak kesenian tradisional. sesuai dengan watak masyarakat, adab kehidupan dan lingkungan alamnya. Pembuatan dan jenis kriya tradisional ditentukan oleh bahan yang tersedia di lingkungan tempat dari karya seni kriya tradisional di antaranya anyaman, gerabah, logam dan Seni Kriya Indonesia Baru KolonialSeni Kriya Indonesia baru mementingkan nilai-nilai rasional dan kehidupan jasmaniah. Kesadaran nilai-nilai luhur terhadap nilai tradisional kriya menjadi lemah, baik klasik maupun kriya contoh dari kelompok seni kriya kolonial adalah beberapa karya kriya Indonesia baru yang dipadukan dengan seni tradisi dan bahan Seni Kriya IndonesiaMenurut Jurnal Penelitian Guru Indonesia tentang Pengembangan Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Teknik Pemodelan Berbasis Pendekatan Saintifik karya Semfiwati, di samping menekankan aspek kegunaan atau fungsi praktis, produk dari seni kriya kini mulai diciptakan asal dorongan kriyawan dalam menghasilkan karya yang lebih kental akan ekspresi dalam pembuatannya. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan estetis bagi seni kerajinan menghasilkan barang yang inovatif. Ini bisa dilihat dari beragam karya yang diciptakan sesuai dengan permintaan konsumen. Permintaan pasar yang besar membuat proses penciptaannya membutuhkan alat modern yang lebih efektif dan menghasilkan produk yang berkualitas dan dengan kuantitas baik. Sehingga seni ini diciptakan untuk memudahkan kegiatan dalam memenuhi Seni KriyaBegitu banyak nilai-nilai yang terkandung dalam benda-benda kriya terutama pada karya-karya adiluhung, misalnya wayang keris, gamelan dan lain sebagainya. Menurut Jurnal Transnasional tentang Model Diplomasi Indonesia Terhadap UNESCO dalam Mematenkan Batik Sebagai Warisan Budaya Indonesia Tahun 2009, kompleksitas nilai tradisi tersebut berkaitan erat dengan paradigma seni kriya, di antaranya menyangkut nilai material, teknologi, proses, konseptual, filosofos/roh/spirit, estetik, dan fungsi -fungsi sosial kultural yang terangkum dalam fungsi personal, fungsi sosial dan fungsi nilai pada seni kriya bisa bersifat intrinsik dan ekstrinsik. Nilai intrinsik merupakan nilai teks karya yang ada pada bendanya, baik dilihat dari bentuk, struktur, dan lain nilai ekstrinsik atau nilai konteks karya dilihat dari aspek di luar benda itu sendiri. Maksudnya benda dilihat dari fungsi maupun perannya sebagai bagian dari tema atau pun Tangan Indonesia yang Mendapat Penghargaan UNESCOBerbagai contoh seni kriya Indonesia. Foto dok. Kemenparekraf1. WayangMantan Menteri kebudayaan dan Pariwisata Indonesia Jero Wacik mengungkapkan, bahwa sejak tahun 2003, kebudayaan Indonesia sudah diakui oleh itu dibuktikan dengan diraihnya sertifikat wayang sebagai warisan adikarya budaya lisan atau yang bersifat non-bendawi dalam peradaban manusia The Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity milik pengakuan ini sudah dinyatakan pada 7 November 2003, akan tetapi baru diserahkan pada 21 April dok. Kemenparekraf2. KerisKeris Indonesia dinominasi pada tahun 2004, lalu ditetapkan oleh UNESCO sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Takbenda Warisan Manusia pada tahun dok. Batik Museum Institute3. BatikBatik telah ditetapkan jadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 lalu. Sehingga setiap tanggal 2 Oktober pun kini diperingati dengan Hari Batik situs Rupbasan Jakarta Utara Kemenkumham, batik diperkenalkan pertama kali dalam forum internasional oleh Presiden ke 2 Soeharto. Selain dalam konferensi, Presiden Soeharto kerap kali memberi batik sebagai cinderamata untuk tamu berjalannya waktu, batik didaftarkan untuk memperoleh Intangible Cultural Heritage di UNESCO pada 4 September 2008. Kemudian, pada setahun kemudian, batik diterima secara resmi oleh UNESCO dan dikukuhkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Pengukuhan dilakukan usai sidang ke 4 UNESCO di Abu Dhabi pada 2 Oktober 2009. Simak Video "Dinkes Tasik Telusuri Pasien Diduga Meninggal Gegara Ditolak Puskesmas" [GambasVideo 20detik] elk/fds
penciptaan benda benda kriya lebih mengutamakan fungsi